Liverpool Move On dari Kenangan di Kiev

Pemain Belakang Liverpool, Virgil van Dijk menyatakan bahwa skuatnya telah memantapkan mentalnya untuk pertandingan di partai Final Liga Champions pada musim ini. Van Dijk mengatakan bahwa skuatnya tidak lagi mengungkit tentang kekalahan yang mereka alami pada final tahun lalu. Oleh karena itu, mereka optimis dan yakin bisa meraih kemenangan di pertandingan akhir pekan nanti.

Liverpool akan bertanding melawan skuat terberat mereka di musim ini. Liverpool akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur di partai Final Liga Champions yang akan diselenggarakan di Estadio Wanda Metropolitano, Madrid.

Ini merupakan tahun kedua secara beruntun Liverpool, dimana mereka mampu menembus babak final Liga Champions. Namun, di musim lalu nasib naas menimpa mereka, Liverpool harus rela dihantam Real Madrid dengan skor 3-1 di Kiev.

Van Dijk sendiri mengatakan kenangan kelam Liverpool akan pertandingan final musim lalu tidak akan mengusik pertandingan di pekan ini. Van Dijik sendiri juga sudah tidak melihat klip – klip pertandingan final musim lalu, Ia mengatakan, ketika melihat cuplikan tersebut akan menimbulkan rasa kecewa dan sakit yang sangat besar.

Tetapi, meskipun tidak ingin menonton klip tersebut lagi, klip tersebut tetap viral dan berada dimana – mana sehingga akan sulit untuk menghindari untuk tidak menonton klip tersebut. Namun, Van Dijk menegaskan kembali bahwa timnnya sudah tidak memikirkan kenangan masa lalu, dan terus bergerak maju.

Lionel Messi Mati Kuku Karena Liverpool

Lionel Messi telah gagal untuk memamerkan magisnya dimarkas Liverpool. Para pemain dari The Reds berhasil membuat salah satu bintang dari Barcelona itu mati kutu di Anfield pada leg kedua semifinal Liga Champions 2019-2020, Rabu (8 Mei 2019).

Bintang yang berasal dari Argentina itu telah gagal mengulangi performa sekillnya yang gemilang pada saat mengatar Barcelona menang dengan skor 3-0 di Camp Nou pada leg pertama. Pada saat itu, Lionel Messi menyumbangkan sepasang gol, satu diantaranya melalui tendangan bebas yang sangat indah.

Akan tetapi, keahlian messi itu pun lenyap saat bermain di Anfield. Taktik dari Liverpool itu bertujuan untuk memperketat penjagaan terhadap Lionel Messi dan berusaha untuk membuatnya mati kutu. Para pemain The Reds seperti Trent Alexander Arnold, Joel Matip, Virgil van Dijk dan Jordan Henderson bergantian untuk menjaga Lionel Messi, bahkan terkadang dengan cara keroyokan.

Taktik itu sangat ampuh. Messi tidak bisa berbyat banyak. Dia hanya dapat memandang tidak percaya pada saat gawang Barcelona empat kali dibobol oleh Liverpool. The Reds pun menang dengan skor 4-0 sehingga lolos ke babak final dengan agregat 4-3.

Lionel Messi sebenarnya telah lima kali melepaskan tendangan di sepanjang pertandingan, akan tetapi hanya dua kali saja yang mengarah tepat ke gawang Liverpool.

Lionel Messi juga terlihat banyak kehilangan bola. Dia tercatat telah kehilangan bola sebanyak lima kali. Messi juga hanya melakukan dribel sebanyak lima kali dan empat dribel diantaranya sukses.

Statistik Lionel Messi sangat menurun dengan keganasannya di Camp Nou. Selain mencetak dua buah gol, Lionel Messi mencatatkan 13 kali dribel, sembilan diantaranya sukses.

Kegagalan di Anfirld itu juga menambahkan panjang rekor terburuk bagi Lionel Messi pada laga away fase ke 16 besar dan selanjutnya di Liga Champions. Dia tercatat tidak pernah mencetak gol dikandang lawan selepas babak ke 16 besar sejak bulan April 2013 saat melawan Paris Saint Germain.

Cristiano Ronaldo Rela Juventus Dilatih Oleh Guardiola Demi Liga Champions

Juventus FC saat ini masih belum juga mampu untuk menjuarai Liga Champions di musim ini. Mereka diusir oleh Ajax Amsterdam dari pertandingan perempat final, sekuad Juventus tidak berdaya saat itu menghadapi permainan dari Ajax Amsterdam yang sangat berapi-api.

Kegagalan itu pun membuat posisi Massimiliano Allegri selaku pelatih Juventus mulai terancam. Meskipun dirinya sukses membawa Juventus untuk mencapai dua final, Massimiliano Allegri masih belum juga bisa mempersembahkan trofi itu.

Kegagalan itu dikabarkan mendorong pimpinan dari Juventus untuk segera menemukan pelatih baru yang siap untuk membawa Juventus meraih trofi di Liga Champions. Mencari seorang pelatih yang lebih hebat lagi daripada Massimiliano Allegri itu tidak mudah, dan karena hal itulah tiba-tiba muncul nama dari Pep Guardiola.

Harapan di Liga Champions, Hasrat Juventus untuk menjuarai Liga Champions bisa dibilang sangat besar. Mereka sampai mendatangkan Cristiano Ronaldo hanya untuk Liga Champions, akan tetapi Cristiano Ronaldo masih belum cukup, Juventus memerlukan sentuhan-sentuhan yang lainnya.

Cristiano Ronaldo sendiri memang terbukti ampuh, dia hanya seorang diri membantu Juventus untuk bisa mencapai perempat final melalui hattricknya ke gawang Atletico Madrid. Akan tetapi, sepak bola adalah sebuah permainan team. Sehebat apapun Cristiano Ronaldo, Juventus masih tetap memerlukan sentuhan yang lainnya.

Kehadiran Cristiano Ronaldo sudah mendongkrak performa Juventus secara keseluruhan. Sekarang Juventus sudah mempunyai satu pemain bintang yang dapat menjadikan mereka pembeda, mereka hanya perlu menemukan taktik baru yang lebih tepat lagi.

Cristiano Ronaldo Berada Di Kelas Yang Berbeda Dengan Messi

Dengan cara bermain yang sangat luar biasa, Cristiano Ronaldo berhasil mencuri semua fans penggemar sepak bola. Bagaimana tidak demikian, pemain yang saat ini berusia 34 tahun itu berhasil membawa Juventus untuk memasuki babak 8 besar Liga Champions dengan menyingkirkan Atletico Madrid kemarin.

Penampilan luar biasa yang di mainkan oleh Cristiano Ronaldo membuat dirinya berhasil mencetak 3 buah gol dalam pertandingan tersebut. Sepertinya Juventus tidak salah lagi membuat keputusan untuk menyewa jasa dari eksekutor ini. Walaupun sebenarnya pada leg pertama Atletico Madrid berhasil menang 2 gol saat melawan Juventus, pada Leg kedua mereka di paksa untuk harus tunduk di bawah Cristiano Ronaldo.

Dalam pertandingan kali ini sangat banyak legenda sepak bola yang memuji keterampilan Cristiano Ronaldo dalam mengola kulit bundar di lapangan hijau, salah satunya adalah legenda asal Argentina Diego Maradona.

Maradona mengaku sangat terkejut dengan pencapaian Cristiano Ronaldo dalam pertandingan tersebut, menurutnya Cristiano Ronaldo sangat begitu konsentrasi dan tidak melepaskan semua kesempatan yang ada. Tendangan yang sangat keras dan terarah serta mental seorang juara sudah sangat pekan tertanam di dalam dirinya.

Maradona juga mengatakan bahwa apabila seorang Lionel Messi adalah pemain yang berkelas tinggi dan seorang pemain terbaik dunia tetapi apabila di bandingkan dengan Ronaldo ia bukanlah apa-apa, Ronaldo sendiri memiliki kelas dan cara bermain yang sudah sangat berbeda jika di bandingkan dengan Messi.